Program studi Manajemen STIE Widyaswara Indonesia melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan fokus pada optimalisasi potensi lokal melalui pengembangan UMKM berbasis kearifan lokal di Solok Selatan. Kegitan inin dilaksanakan pada Hari Jumat, 22 November 2024. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pauh Duo, yang memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian lokal. Berikut adalah hasil identifikasi permasalahan, pembahasan, dan solusi yang telah dipaparkan oleh tim pengabdian.
Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
Pemateri: Eva Suryani, S.Pi., M.M.
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh UMKM di Solok Selatan adalah kurangnya kapasitas dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Kebanyakan pelaku UMKM di daerah ini masih mengelola usaha secara tradisional, di mana manajemen SDM sering kali dilakukan tanpa perencanaan yang baik. Hal ini berdampak pada produktivitas dan efektivitas kerja yang rendah. Pemilik usaha sering kali melakukan berbagai fungsi sekaligus, seperti produksi, pemasaran, dan administrasi, tanpa pendelegasian tugas yang jelas. Selain itu, keterbatasan akses terhadap pelatihan dan pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajerial juga menjadi tantangan besar. Akibatnya, banyak UMKM yang tidak mampu
berkembang atau berinovasi dalam skala yang lebih besar.

Bidang Pemasaran
Pemateri: Arina Sovia, S.E., M.M.
Dalam aspek pemasaran, UMKM di Solok Selatan menghadapi tantangan besar, terutama terkait keterbatasan akses pasar dan pengetahuan tentang strategi pemasaran modern. Sebagian besar UMKM masih bergantung pada metode pemasaran konvensional seperti penjualan langsung di pasar lokal atau melalui jaringan personal. Minimnya penggunaan teknologi digital untuk promosi dan pemasaran membuat jangkauan pasar mereka sangat terbatas. Selain itu, branding dan packaging produk UMKM sering kali kurang menarik atau tidak sesuai dengan standar pasar yang lebih luas, yang pada akhirnya membuat produk sulit bersaing. Pelaku UMKM juga sering kali kurang memahami pentingnya analisis pasar dan preferensi konsumen, sehingga produk yang ditawarkan tidak selalu sesuai dengan
kebutuhan atau tren pasar.
Bidang Produksi
Pemateri: Vera Septaria, S.P., M.P.
Pada aspek produksi, banyak UMKM di Solok Selatan masih mengalami kendala dalam hal efisiensi dan kualitas produk. Sebagian besar pelaku usaha menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana, sehingga kapasitas produksi terbatas dan kualitas produk tidak konsisten. Kurangnya inovasi dalam
pengembangan produk juga menjadi tantangan, di mana banyak UMKM yang hanya memproduksi barang-barang tradisional tanpa adaptasi terhadap selera pasar yang berubah. Selain itu, masalah bahan baku sering kali menjadi penghambat. Beberapa UMKM sulit mendapatkan bahan baku berkualitas dengan harga terjangkau karena rantai pasok yang tidak efisien. Kendala lain yang sering muncul
adalah keterbatasan dalam pengelolaan stok dan manajemen inventori, yang mengakibatkan produksi tidak optimal atau bahkan berhenti ketika bahan baku langka.